Alhamdulillahirobbil’alamin
assholatu wasalamu’ala nabi Muhammad saw wa’ala alihi wasohbihi Ajmain
wattabaahum biihsain illa yaumiddin, Amma Ba’du
Pada edisi sebelumnya telah disampaikan 4 hal yang harus
ditiadakan (an nafiyu) dalam Tauhid dan untuk kesempurnaan rukun Tauhid pada
kesempatan kali ini disampaikan pula hal
apa saja yang ditetapkan (al Itsbat) dalam Tauhid.
Yang ditetapkan dalam Tauhid itu ada 4 macam :
1. Al Qashdu
2. Al Mahabbah wa Ta’zhim
3. Al Khouf
4. Ar-Roja’
1.
AL QASHDU
Al Qashdu adalah
menghadapkan diri (wajah) hanya kepada
Alloh semata dan bersandar hanya kepada-Nya , Firman Alloh Ta’ala :
ÎoTÎ) àMôg§_ur }Îgô_ur Ï%©#Ï9 tsÜsù ÅVºuq»yJ¡¡9$# ßöF{$#ur $ZÿÏZym ( !$tBur O$tRr& ÆÏB úüÏ.Îô³ßJø9$#
Sesungguhnya
aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang musyrik QS. Al An’am (6) :79
Wajah sebagai simbol berkumpulnya panca indra manusia menjadi sebuah
gambaran akan orientasi hidup seseorang, oleh karena itu kita diperintahkan
untuk menyerahkan seluruh orientasi hidup ini hanya kepada Alloh swt yakni
sebagai seorang muslim, Firman Alloh Ta’ala
ö@è% ¨bÎ) ÎAx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# () w y7ΰ ¼çms9 ( y7Ï9ºxÎ/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# ()
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb
semesta alam. () Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)". QS. Al’An’am (6) : 162-163
Dalam pengamalanya Al Qashdu dapat berupa wala/loyal kepada Al Jamaah
dengan menjaga rahasia-rahasia QS. Al Mumtahanan (60):1, Menolong kaum muslimin yg terusir dari
kampung halamanya karena mencari ridho Alloh swt QS. Al Hasyr (59):8, Al Qital
apabila turun perintah QS. Al Baqarah (2) : 246, memberi Shadaqah, berbuat
ma’ruf dan mendamaikan manusia yg sedang berselisih QS. An-Nisaa (4):114. Semua
amal shalih tersebut harus benar-benar dilandasi karena mencari keridho’an-Nya
sedikit saja meleset dari tujuan mardhotillah dapat berakibat terjerumus kepada
kemusyrikan.
Dari Mahmud bin Labid r.a ia berkata; Rosululloh saw bersabda,
إِنَّ أَخْوَفَ مَا
أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ الله وَمَا
الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟ قَالَ الرِّياَءُ
“Sesungguhnya yang paling kutakutkan
atas kalian ialah syirik kecil”. Mereka bertanya, “Apakah syirik kecil tersebut
wahai Rasulullah?” Jawab Beliau, “Riya’ ”. (H.R. Ahmad dengan sanad yang
shahih Lihat Musnad Imam Ahmad 5/429, hadits no 23686)
2.
Al Mahabbah wa Ta’zhim
Al Mahabbah adalah kecenderungan tabiat (pembawaan watak
manusia) kepada sesuatu yang lezat/disukai/dicintai sedangkan Ta’zim adalah sikap pemuliaan
kepada Alloh swt sebagai buah dari pengetahuan atas kebesaran-Nya dan kesadaran
akan keterbatasan diri kita sebagai Mahluknya.
Firman Alloh Ta’ala ;
( tûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °! 3
... Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
cintanya kepada Allah... QS. Al Baqarah
(2) :165
Wujud pengamalan dari Mahabbah wa ta’zim bagi orang-orang
mukmin adalah Sami’na wa Atho’na QS. An Nur (24) : 51, Tidak mendurhakai ketetapan
Alloh dan Rosul-Nya QS. Al Ahzab
(33):36, serta melaksanakan ibadah
dengan tidak ada perasaan terpaksa sebagai bentuk manisnya iman.
Dari Anas r.a ia berkata; Rosululloh saw bersabda,
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ أَبِي عُمَرَ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ جَمِيعًا
عَنْ
الثَّقَفِيِّ قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ
أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ
الْإِيمَانِ مَنْ
كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ
أَنْ
يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ
يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan
manisnya iman; orang yg mana Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yg ia
tak mencintainya kecuali karena Allah, & benci untuk kembali kepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia
benci untuk masuk neraka. [HR. Muslim No.60, ].
3. Al Khouf
Al Khouf adalah ketakutan hati mendapatkan yang tidak
disenangi atau kehilangan yang dicintai Firman Alloh Ta’ala :
$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya
syurgalah tempat tinggal(nya). QS.
An-Nazi’at (79) : 40-41
$yJ¯RÎ) ãNä3Ï9ºs ß`»sÜø¤±9$# ß$Èhqsä ¼çnuä!$uÏ9÷rr& xsù öNèdqèù$ys? Èbqèù%s{ur bÎ) LäêZä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÐÎÈ
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah
syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. QS. Ali Imran (3) : 175
Untuk dapat
mewujudkan Al Khouf ini diantaranya melaui
kegiatan Ta’lim wa Ta’lum sebab hanya orang-orang yang berilmu saja yang takut
kepada Alloh QS. Fathir :28, Tidak memperjual belikan ayat-ayat Alloh QS. Al
Maidah (5) : 44, memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya) QS.
At-taubah (9):13, Memakmurkan masjid, mendirikan sholat dan tidak takut kecuali
hanya kpd Alloh QS. At-taubah:18, dan pada ayat lainya QS. Ali Imran (3) : 173,
QS. AlMulk (67) : 12 serta QS. Al Maidah (5) : 54-56
4. Ar roja’
Ar-Roja
ialah menggantungkan hati pada sesuatu yang dicintai dimasa yang akan datang.
Firman
Alloh Ta’ala :
¨bÎ) úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä z`É©9$#ur (#rãy_$yd (#rßyg»y_ur Îû È@Î6y «!$# y7Í´¯»s9'ré& tbqã_öt |MyJômu «!$# 4 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. QS. Al Baqarah (2) :
218
Diantara wujud Roja adalah beramal sholeh dan
membersihkanya dari perbuatan syirik QS. Al Kahfi (18):110, meneladani
Rosululloh saw QS. Al Ahzab (33) : 21, sholat malam dan takut akan siksa Alloh
swt QS. Az-Zumar (39) : 9, Tidak melalaikan ayat-ayat Alloh, tidak terlena,
tentram dan merasa puas dengan kehidupan dunia saja QS. Yunus :7, Tidak berhati
lemah dalam mengejar musuh Alloh QS. An-nisa (4) ; 104, Selalu membaca Al
Qur’an, mendirikan sholat, selalu berinfaq baik secara terang-terangan ataupun
sembunyi-sembunyi.
Demikianlah 4 (empat) hal yang harus kita tetapkan dan
amalkan dalam upaya menjadikan Tauhid sebagai landasan hidup kita semua.
Yang benar datangnya dari Alloh dan yang salah dari diri
penulisnya sendiri.. Astagfirullohulii walakum wasalamualaikum wr wb.