Kamis, 29 Januari 2015

Bagaimana Cara mendapatkan pertolongan Alloh SWT

Firman Alloh ta'ala

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ        


Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (Din/agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Qs. Muhammad / 47:7

Bagi siapapun yang bersedia menolong Alloh ada janji PASTI dari Alloh SWT bahwa Alloh pasti menolong mereka dan pasti meneguhkan pijakan kaki mereka. Satu syarat yg Alloh janjikan pertolonganNya yaitu kita menolong dinulloh. Menolong Alloh adalah berjuang hingga hanya kalimat Alloh yang paling tinggi dalam berbagai bentuknya sesuai kemampuan masing masing.

Menolong Dinulloh agar aturan-aturan Alloh dapat diberlakukan dibumi Alloh, menolong hamba hamba Alloh yang teraniaya karena dipaksa oleh Toghut untuk tunduk kepada aturan Syaitan, agar mampu bangkit untuk hanya tunduk kepada aturan Alloh SWT.

Menolong Alloh juga berarti tidak tinggal diam membiarkan angkara murka terjadi dimuka bumi dan tidak pula membiarkan orang-orang yg dzalim larut dalam kedzalimanya. Termasuk pula mengeluarkan semua manusia dari penghambaan kepada manusia lain untuk hanya menghamba kepada Alloh saja.

Wahai hamba-hamba Alloh yang beriman jika kalian merasa dalam kehidupanya masih jauh dari pertolongan Alloh, dalam langkah selalu merasa ragu dan goyah serta tiada ketentraman dan ketenangan dalam diri pribadi dan rumah tangganya, mulailah berfikir untuk mempunyai andil dalam penegakkan dinulloh dengan tulus dan ikhlas hingga merasa tentram dalam keridhoan Alloh SWT.

Allohu'alam

Senin, 19 Januari 2015

MENETAPKAN 4 (EMPAT) HAL DALAM TAUHID

Alhamdulillahirobbil’alamin assholatu wasalamu’ala nabi Muhammad saw wa’ala alihi wasohbihi Ajmain wattabaahum biihsain illa yaumiddin, Amma Ba’du

Pada edisi sebelumnya telah disampaikan 4 hal yang harus ditiadakan (an nafiyu) dalam Tauhid dan untuk kesempurnaan rukun Tauhid pada kesempatan kali ini  disampaikan pula hal apa saja yang  ditetapkan (al  Itsbat) dalam Tauhid.
Yang ditetapkan dalam Tauhid itu ada 4 macam :
1.    Al Qashdu
2.    Al Mahabbah wa Ta’zhim
3.    Al Khouf
4.    Ar-Roja’ 

1.    AL QASHDU
Al Qashdu adalah menghadapkan diri (wajah) hanya  kepada Alloh semata dan bersandar hanya kepada-Nya , Firman Alloh Ta’ala :

ÎoTÎ) àMôg§_ur }Îgô_ur Ï%©#Ï9 tsÜsù ÅVºuq»yJ¡¡9$# šßöF{$#ur $ZÿÏZym ( !$tBur O$tRr& šÆÏB šúüÏ.ÎŽô³ßJø9$#

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang musyrik QS. Al An’am (6) :79

Wajah sebagai simbol berkumpulnya panca indra manusia menjadi sebuah gambaran akan orientasi hidup seseorang, oleh karena itu kita diperintahkan untuk menyerahkan seluruh orientasi hidup ini hanya kepada Alloh swt yakni sebagai seorang muslim, Firman Alloh Ta’ala

ö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ()   Ÿw y7ƒÎŽŸ° ¼çms9 ( y7Ï9ºxÎ/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$#  () 

Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku,  hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. () Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". QS. Al’An’am (6) : 162-163

Dalam pengamalanya Al Qashdu dapat berupa wala/loyal kepada Al Jamaah dengan menjaga rahasia-rahasia QS. Al Mumtahanan (60):1,  Menolong kaum muslimin yg terusir dari kampung halamanya karena mencari ridho Alloh swt QS. Al Hasyr (59):8, Al Qital apabila turun perintah QS. Al Baqarah (2) : 246, memberi Shadaqah, berbuat ma’ruf dan mendamaikan manusia yg sedang berselisih QS. An-Nisaa (4):114. Semua amal shalih tersebut harus benar-benar dilandasi karena mencari keridho’an-Nya sedikit saja meleset dari tujuan mardhotillah dapat berakibat terjerumus kepada kemusyrikan.

Dari Mahmud bin Labid r.a ia berkata; Rosululloh saw bersabda,

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ الله وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟ قَالَ الرِّياَءُ
Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah syirik kecil”. Mereka bertanya, “Apakah syirik kecil tersebut wahai Rasulullah?”  Jawab Beliau, “Riya’ ”. (H.R. Ahmad dengan sanad yang shahih Lihat Musnad Imam Ahmad 5/429, hadits no 23686)


2.          Al Mahabbah wa Ta’zhim

Al Mahabbah adalah kecenderungan tabiat (pembawaan watak manusia) kepada sesuatu yang lezat/disukai/dicintai  sedangkan Ta’zim adalah sikap pemuliaan kepada Alloh swt sebagai buah dari pengetahuan atas kebesaran-Nya dan kesadaran akan keterbatasan diri kita sebagai Mahluknya.
Firman Alloh Ta’ala ;
š( tûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °! 3
... Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah... QS. Al Baqarah (2) :165

Wujud pengamalan dari Mahabbah wa ta’zim bagi orang-orang mukmin adalah Sami’na wa Atho’na QS. An Nur (24) : 51, Tidak mendurhakai  ketetapan  Alloh dan Rosul-Nya  QS. Al Ahzab (33):36,  serta melaksanakan ibadah dengan tidak ada perasaan terpaksa sebagai bentuk manisnya iman.

Dari Anas r.a ia berkata; Rosululloh saw bersabda,

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ أَبِي عُمَرَ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ جَمِيعًا عَنْ

 الثَّقَفِيِّ قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ 

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ 

كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ  

أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yg mana Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yg ia tak mencintainya kecuali karena Allah, & benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka. [HR. Muslim No.60, ].

3.    Al Khouf
Al Khouf adalah ketakutan hati mendapatkan yang tidak disenangi atau kehilangan yang dicintai Firman Alloh Ta’ala :

$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ   ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ  

Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). QS. An-Nazi’at (79) : 40-41

$yJ¯RÎ) ãNä3Ï9ºsŒ ß`»sÜø¤±9$# ß$Èhqsƒä ¼çnuä!$uŠÏ9÷rr& Ÿxsù öNèdqèù$ys? Èbqèù%s{ur bÎ) LäêZä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÐÎÈ  
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. QS. Ali Imran (3) : 175

Untuk dapat mewujudkan Al Khouf ini diantaranya  melaui kegiatan Ta’lim wa Ta’lum sebab hanya orang-orang yang berilmu saja yang takut kepada Alloh QS. Fathir :28, Tidak memperjual belikan ayat-ayat Alloh QS. Al Maidah (5) : 44, memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya) QS. At-taubah (9):13, Memakmurkan masjid, mendirikan sholat dan tidak takut kecuali hanya kpd Alloh QS. At-taubah:18, dan pada ayat lainya QS. Ali Imran (3) : 173, QS. AlMulk (67) : 12 serta QS. Al Maidah (5) : 54-56

 4.     Ar roja’
Ar-Roja ialah menggantungkan hati pada sesuatu yang dicintai dimasa yang akan datang.
Firman Alloh Ta’ala :

¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä z`ƒÉ©9$#ur (#rãy_$yd (#rßyg»y_ur Îû È@Î6y «!$# y7Í´¯»s9'ré& tbqã_ötƒ |MyJômu «!$# 4 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al Baqarah (2) : 218

Diantara wujud Roja adalah beramal sholeh dan membersihkanya dari perbuatan syirik QS. Al Kahfi (18):110, meneladani Rosululloh saw QS. Al Ahzab (33) : 21, sholat malam dan takut akan siksa Alloh swt QS. Az-Zumar (39) : 9, Tidak melalaikan ayat-ayat Alloh, tidak terlena, tentram dan merasa puas dengan kehidupan dunia saja QS. Yunus :7, Tidak berhati lemah dalam mengejar musuh Alloh QS. An-nisa (4) ; 104, Selalu membaca Al Qur’an, mendirikan sholat, selalu berinfaq baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi.

Demikianlah 4 (empat) hal yang harus kita tetapkan dan amalkan dalam upaya menjadikan Tauhid sebagai landasan hidup kita semua.

Yang benar datangnya dari Alloh dan yang salah dari diri penulisnya sendiri.. Astagfirullohulii walakum wasalamualaikum wr wb.