Minggu, 12 Juli 2015

TANDA-TANDA AKAN TERJADINYA KIAMAT KUBRA

Dari Anas bin Malik  radhiyallahuanhu: Rasulullah  shalallahu’alaihi wa sallam  bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ -وَضَمَّ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى

Aku diutus, dan kiamat (demikian dekat) sebagaimana (dekatnya) dua jari ini.” Beliau rapatkan jari telunjuk dan jari tengah.  (HR. Muslim dalam  Ash-Shahih  (4/2268 no. 2951)

Meskipun dekat, namun hari itu Allah SWT rahasiakan.Tidak ada seorangpun mengetahuinya. Firman Allah Ta’ala:
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.  (QS. Al-A’raf: 187)

Tanda-tanda kiamat (asyrath as-sa’ah) adalah indikasi-indikasi kiamat yang mendahului terjadinya kiamat dan menunjukan kedekatan waktunya. Para ulama membagi Tanda-tanda Kiamat  menjadi dua yaitu,  Tanda-tanda kiamat kecil (asyrath as-sa’ah as-shugra), dan Tanda-tanda Besar (asyrath as-sa’ah al-Kubra). Tanda-tanda Kecil diantaranya telah diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi terakhir dengan sistem Nubuwwahnya (Shahih Muslim no. 3429), Riba dan perzinahan merajalela, lahirnya para pemimpin dari budak sahaya serta perlombaan membangun gedung-gedung yang tinggi (Mutaffaqun ‘Alaihi)
Sedangkan Tanda-tanda Besar jumlahnya menurut hadist ada enam sampai sepuluh. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَادِرُوا بِاْلأَعْمَـالِ سِتًّا: طُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، أَوِ الدُّخَانَ، أَوِ الدَّجَّالَ، أَوِ الدَّابَّةَ، أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ، أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ.

“Bersegeralah kalian dalam beramal (sebelum datang) enam hal: terbitnya matahari dari barat, dakhan, Dajjal, binatang, sesuatu yang khusus untuk kalian (kematian), atau masalah yang umum (hari Kiamat).” Shahih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab fii Baqiyyati min Ahaadiitsid Dajjal (XVIII/ 78, Syarh an-Nawawi).
 Dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari Radhiyallahu anhu, Rasulullah  shalallahu’alaihi wa sallam  bersabda : ‘Sesungguhnya ia (Kiamat) tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya.’ Kemudian beliau menyebutkan dakhan, Dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam, Ya'-juj dan Ma'-juj, dan tiga khasf (penenggelaman ke dalam bumi); khasf di timur, khasf di barat, dan khasf di Jazirah Arab, dan yang terakhirnya adalah api keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat mereka berkumpul.” (Shahih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah (XVIII/27-28, Syarh an-Nawawi).

Fenomena Dakhan/asap
“Wahai Rasulullah sesungguhnya kami dulu dalam kejahiliyyahan dan kejelekan, kemudian Allah SWT menunjukkan kami dengan kebaikan ini. Apakah setelah kebaikan ini ada kejelekan ? Jawab Rasulullah, “Ya.” Aku kembali bertanya, “Dan apakah setelah kejelekan itu ada lagi kebaikan ?” Rasulullah menjawab, “Ya, tetapi terdapat dakhan/asap di dalamnya.” Aku bertanya, “Apakah dakhan itu?” Rasulullah menjawab, “Kaum yang memberi petunjuk dengan selain petunjukku, engkau mengetahui (kebaikan mereka) dan mengingkari (kejelekan mereka).” (Shahih Muslim, Hadits no.1847 dan Shahih Bukhari, Hadits no.6557 dari Huzaifah ra)

Munculnya Dajjal, Al Mahdi dan Turunya Nabi Isa bin Mayam
Dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :  “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan ‘para dajjal (pendusta) yang (jumlahnya) mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka adalah utusan Allah (Rasulullah).”

“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum, dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal,dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)

Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)

Maka Allah utus ‘Isa bin Maryam  kemudian hiduplah manusia selama tujuh tahun, tidak ada permusuhan antara dua orang,  [Fathul Baari (6/493)]  hingga Allah kirimkan angin dari arah Syam. Tidak ada seorangpun di muka bumi yang ada kebaikan atau iman dalam hatinya melainkan angin ini akan mewafatkannya.”  [HR. Imam Muslim dalam  Shahih-nya no.294]

Terbitnya matahari dari barat dan keluarnya suatu binatang
Dari Abdullah bin “amr bin Ash, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :  “ Sesungguhnya pertama-tama tanda-tanda yang keluar ialah terbitnya matahari dari arah barat dan keluarnya suatu macam binatang dihadapan orang banyak diwaktu siang hari. Mana yang diantara kedua tanda ini keluar lebih dahulu sebelum yang satunya, maka yang satunya itu akan menyusul dalam waktu yang dekat sekali sesudah terjadinya yang pertama”. (HR Muslim dan Abu Dawud)

Fakta mengejutkan telah dikeluarkan oleh ilmuan dari International Earth Rotation and reference systems service dimana pada hari selasa 30 juni 2015 lalu durasi waktu lebih lama 1 detik dibandingkan hari-hari lainya (fenomena leap second) hal itu dilakukan untuk memastikan waktu pada jam atom tetap sesuai dengan waktu rotasi bumi yang melambat sekitar 1 per 2.000 detik tiap harinya (liputan6.com). Satu hari sebelumnya yakni tanggal 29 Juni 2015 NASA (Badan antariksa AS) mengkonfirmasi video yang dipublikasikan oleh chanel Dubai al arabiya bahwa terbitnya matahari sudah mendekati arah barat menurut fenomena astronomi hal ini disebabkan kekuatan medan magnet bumi berkurang 5% sampai 10% setiap tahun dan diperkirakan tidak akan mampu menahan laju rotasi bumi seperti ribuan tahun lalu. (www.voa-islam.com, rabu 1 juli 2015)

Mempersiapkan bekal untuk Kiamat.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam   tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat. Oleh karenanya, ketika ada pertanyaan diajukan kepada beliau tentang kiamat, beliau menjawabnya dengan dua jenis jawaban.

Pertama,  beliau jawab pertanyaan itu dengan menyebutkan tanda-tandanya.
Kedua, beliau arahkan penanya untuk melakukan hal yang lebih penting, yaitu mempersiapkan bekal untuk menghadapinya

 Anas bin Malik radhiyallahuanhu berkata: Seorang bertanya kepada Nabi  shalallahu’alaihi wa sallam    tentang hari kiamat, ia berkata: Kapankah hari kiamat? Beliau bersabda: “Apa yang telah kau siapkan untuk menghadapi hari itu?” Dia menjawab: “Tidak banyak bekalku, tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya  shalallahu’alaihi wa sallam  .” Bersabdalah Rasulullah kepadanya: “Engkau bersama orang yang kau cintai.”

Sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam   yang mulia ini benar-benar membahagiakan para sahabat. Kebahagiaan itu terungkap dari ucapan Anas berikutnya:
Tidaklah kita berbahagia (setelah Islam) sebagaimana bahagianya kita dengan sabda Nabi saw: “Engkau bersama orang yang kau cintai.” Kemudian Anas berkata: “Maka aku mencintai Nabi  saw, Abu Bakr (Khalifaturrosulillah) dan Umar (Amirul mukminin); aku berharap akan bersama mereka (di jannah) dengan kecintaanku pada mereka meski aku tidak mampu beramal sebagaimana amal mereka.” 
 [Al-Bukhari meriwayatkan hadits Anas radhiyallahuanhu  dalam  Shahih-nya no. 3688]


Allohu’alam