Selasa, 23 Februari 2016

PERTEMUAN KELUARGA DI SYURGA

PERTEMUAN KELUARGA DI SYURGA

Keluarga muslim merupakan inti dan basis dari Khilafatul Muslimin (Al Jamaah), kuatnya Al-jamaah tidak lepas dari kuatnya ikatan aqidah dalam keluarga. Keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan seluruh aktivitasnya sesuai dengan syareat islam, dengan demikian keluarga akan terpagari oleh kehormatan, kesucian, kharisma dan perhatian masyarakat sekelilingnya.

Dalam masyarakat yang menergakkan syareat islam tidak akan terdengar anak yang lahir diluar jalur hukum islam seperti yang banyak terjadi dimasyarakat sekuler saat ini, Melalui syareat Islam setiap keluarga muslim akan terjaga dari perpecahan dan kesia-siaan, kaum wanitanya akan terhindar dari kerendahan moral, anak-anak memiliki garis keterikatan dengan nasab yang mulia dan keluarga yang bersih hingga berlanjut pada kehidupan akherat nanti.
Firman Allah Ta’ala :

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين

Orang-oranng yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur: 21)

Ayat ini berbicara tentang orang beriman yang ditinggal mati anaknya yang belum menginjak usia baligh (Al Wildan). Mereka tidak memiliki amal, selain iman. Agar lebih menyenangkan hati ayah dan ibunya, Allah mengangkat derajatnya, sehingga bisa berjumpa dengan orang tuanya.

Namun mayoritas ahli tafsir berpendapat bahwa Allah Ta’ala memberikan kenikmatan yang lebih kepada orang mukmin, penduduk surga yang menduduki derajat yang tinggi di surga, dimana Allah kumpulkan keturunannya yang derajatnya di bawah mereka bersama orang tuanya. Sehingga Allah mengangkat derajat penduduk surga yang kedudukannya lebih rendah menuju derajat yang lebih tinggi. Agar lebih menyenangkan hati orang tuanya, sementara kedudukannya sama sekali tidak dikurangi.

Oleh karena itu, jika ada orang tua masuk surga bersama anaknya, dan derajat orang tua lebih tinggi dari pada derajat anaknya, maka Allah akan mengangkat derajat anaknya sampai sederajat dengan ayahnya, agar sang ayah merasa lebih senang dengan berkumpulnya dengan anak-anaknya. Tanpa mengurangi derajat sang ayah sedikit pun.

Demikian pula sebaliknya, ketika derajat anak lebih tinggi daripada ayahnya, maka derajat ayah akan dinaikkan, sehingga bisa berjumpa dengan anaknya.
Allah SWT menceritakan diantara doa malaikat pemikul ‘Arsy,

ربنا وأدخلهم جنات عدن التي وعدتهم ومَن صلح مِن آبائهم وأزواجهم وذرياتهم إنك أنت العزيز الحكيم

“Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ghafir: 8)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
“Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya,
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.”

Artinya, akan Kami samakan mereka pada satu kedudukan agar mereka (orang yg berkedudukan lebih tinggi-pen) merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan  mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya, namun dengan kami angkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga kami samakan dia dengan derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang kami berikan.

Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab

‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.’ Maka mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan dengannya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/73).
Firman Allah Ta’ala :
tûïÏ%©!$#ur (#rçŽy9|¹ uä!$tóÏGö/$# Ïmô_ur öNÍkÍh5u (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qà)xÿRr&ur $£JÏB öNßg»uZø%yu #uŽÅ  ZpuÏRŸxtãur šcrâäuôtƒur ÏpoY|¡ptø:$$Î/ spy¥ÍhŠ¡¡9$# y7Í´¯»s9'ré& öNçlm; Ót<ø)ãã Í#¤$!$# ÇËËÈ   àM»¨Zy_ 5bôtã $pktXqè=äzôtƒ `tBur yxn=|¹ ô`ÏB öNÍkɲ!$t/#uä öNÎgÅ_ºurør&ur öNÍkÉJ»­ƒÍhèŒur ( èps3Í´¯»n=yJø9$#ur tbqè=äzôtƒ NÍköŽn=tã `ÏiB Èe@ä. 5>$t/ ÇËÌÈ   íN»n=y /ä3øn=tæ $yJÎ/ ÷Län÷Žy9|¹ 4 zN÷èÏYsù Ót<ø)ãã Í#¤$!$# ÇËÍÈ  
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu. QS Ar-Ra'd [13]: 22-24

Sayyid Quthb dalam "Tafsir Fi Zhilalil-Qur'an" menjelaskan peristiwa di atas  laksana  sebuah festival atau reuni dimana mereka saling bertemu, mengucapkan salam, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan dan menggembirakan serta penuh dengan penghormatan.

Sungguh kebahagiaan yang sempurna, pada saat kita diselamatkan oleh Allah dari kengerian hari kiamat, kemudian Allah masukkan ke dalam syurga nan indah. Tidak hanya itu, kita dipertemu -kan dengan istri kita dengan rupa yang indah, suami dengan wajah yang menawan, dengan anak yang menyejukkan pandangan. Hidup kita dihiasi dengan kenikmatan tanpa batas, yang tidak mungkin bisa diungkapkan dengan kata-kata, selain doa: Ya Allah… kumpulkanlah kami di surga-Mu bersama orang-orang yang kami cintai, dan lindungilah kami dari adzab neraka. Aamiin


Allohu’alam