Selasa, 23 Februari 2016

ANAK-ANAK DI SYURGA ( AL- WILDAN )

ANAK-ANAK DI SYURGA ( AL- WILDAN )

Diantara wujud kasih sayang Allah SWT kepada orang-orang mukmin pada hari kiamat adalah memasukan anak-anak mereka yang meninggal sebelum mencapai baligh kedalam Syurga / Jannah dengan izin-Nya. Mereka akan dikumpulkan bersama orang tua mereka yang beriman dan menjadi hijab atau tameng bagi kedua orangtuanya dari api neraka. Anak-anak penghuni syurga tersebut dikenal dengan istilah Al Wildan.

Al-Wildan merupakan kata jamak dari kata mufrodnya yaitu  al-walid, artinya anak yang baru dilahirkan (bayi) atau anak kecil yang belum akil baligh (batasan baligh adalah bagi anak perempuan sebelum haid, dan bagi anak lelaki belum pernah mengalami "ihtilam" (mimpi basah), atau sekitar umur 0 s/d 10 tahun) yang meninggal dunia.

Dalam sebuah Hadist Qudsi Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat kepada anak yang mati ini,  "Masuklah ke dalam surga!" kemudian si anak mengatakan, “Tidak, sampai orang tuaku masuk syurga, Kemudian disampaikan kepadanya, Masuklah kalian kedalam syurga bersama orang tua kalian.” (HR An-Nasai dan disahkan oleh Al-Bani)

Allah Ta’ala  berfirman dalam surah al-Waqi'ah, ayat 17: Anak-anak muda yang tetap muda”..
Makna dan rahasia dari ayat tersebut adalah bahwa anak-anak orang yang beriman yang meninggal "sebelum baligh", mereka akan menjadi anak-anak penghuni syurga yang kekal selamanya, dicintai sebagai mana layaknya di syurga dan akan menjadi pelipur lara hakiki dan abadi bagi orang tua mereka yang juga masuk surga. Mereka juga akan menjadi obyek untuk mewujudkan perasan terlembut abadi bagi kedua orang tua yaitu kecintaan kepada anak dan bersenda gurau bersama mereka.Karena memang segala sesuatu yang indah dan menyenangkan dapat ditemukan di dalam syurga.

Alangkah bahagianya seorang mukmin yang ikhlas ketika diuji dengan meninggalnya anak mereka sebelum usianya baligh sebab nabi saw telah bersabda,

 Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya, yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam syurga dengan rahmat yang Allah berikan kepadanya.” (HR. Bukhari)

 Dalam riwayat yang lain, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَمُوتُ لِمُسْلِمٍ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَيَلِجُ النَّارَ إِلاَّ تَحِلَّةَ الْقَسَمِ

Jika ada seorang muslim yang tiga anaknya meninggal, maka dia tidak akan masuk neraka. Kecuali karena membenarkan sumpah.” (HR. Muslim)

Yang dimaksud “membenarkan sumpah”: membenarkan firman Allah di surat Maryam:

وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا

Tidak ada satupun diantara kalian, kecuali dia akan melintasi neraka.” (QS. Maryam/19: 71)

Dalam riwayat yang lain dinyatakan,
لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ

Selama anak itu belum baligh.” (HR. Al-Bukhari)

Tidak harus tiga, dua anak yang meninggal sebelum baligh juga bisa menjadi pelindung bagi orang tuanya pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu Nabi saw bersabda,“Jika ada seorang muslim yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh maka anak itu akan menjadi tameng untuk orang tuanya dari neraka.” Kemudian ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana jika dua orang?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Meskipun yang mati cuma dua anak.”

Allah Azza wa Jalla juga akan memberi penghargaan kepada seorang mukmin, berupa pertemuan di syurga dengan anak cucunya sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآأَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [Ath-Thur/52 :21].

Ayat diatas  menerangkan bahwa iman dan amal sholeh menjadi syarat berkumpulnya satu keturunan didalam syurga, sehingga meskipun setiap anak dilahirkan fitrah (islam) namun dia tidak akan mampu menolong orang tuanya yang kafir atau musyrik

Bagaimana dengan anak-anak orang musyrik yang meninggal sebelum baligh, Terdapat hadits shahih dari Rasullah shallallahu ’alaihi wasallam, ketika ditanya tentang nasib anak-anak orang musyrik, beliau menjawab:
الله أعلم بما كانوا عاملين

Allah Maha Mengetahui tentang apa yang mereka perbuat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Menurut penjelasan sebagian ulama tentang hadits ini, artinya Allah akan menampakkan apa yang Ia ketahui tentang nasib anak-anak tersebut di hari kiamat kelak. Mereka akan diuji dengan pertanyan, sebagaimana pengujian terhadap ahlul fathrah atau semacam mereka. Jika mereka bisa menjawab pertanyaan tersebut, mereka akan masuk surga. Jika mereka tidak bisa menjawab, mereka akan masuk neraka.

Allohu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar