ANAK-ANAK DI SYURGA ( AL- WILDAN )
Diantara wujud kasih sayang Allah SWT kepada
orang-orang mukmin pada hari kiamat adalah memasukan anak-anak mereka yang
meninggal sebelum mencapai baligh kedalam Syurga / Jannah dengan izin-Nya.
Mereka akan dikumpulkan bersama orang tua mereka yang beriman dan menjadi hijab
atau tameng bagi kedua orangtuanya dari api neraka. Anak-anak penghuni syurga
tersebut dikenal dengan istilah Al Wildan.
Al-Wildan merupakan kata jamak dari kata
mufrodnya yaitu al-walid, artinya
anak yang baru dilahirkan (bayi) atau anak
kecil yang belum akil baligh (batasan baligh adalah bagi anak perempuan sebelum
haid, dan bagi anak lelaki belum pernah mengalami "ihtilam" (mimpi
basah), atau sekitar umur 0 s/d 10 tahun) yang meninggal dunia.
Dalam sebuah Hadist Qudsi Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat kepada
anak yang mati ini, "Masuklah
ke dalam surga!" kemudian si
anak mengatakan, “Tidak, sampai orang tuaku masuk syurga, Kemudian disampaikan
kepadanya, Masuklah kalian kedalam syurga bersama orang tua kalian.” (HR
An-Nasai dan disahkan oleh Al-Bani)
Allah Ta’ala berfirman dalam surah al-Waqi'ah, ayat
17: “Anak-anak
muda yang tetap muda”..
Makna dan rahasia
dari ayat tersebut adalah bahwa anak-anak orang yang beriman yang meninggal
"sebelum baligh", mereka akan menjadi anak-anak penghuni syurga yang kekal selamanya,
dicintai sebagai mana layaknya di syurga dan akan menjadi pelipur lara
hakiki dan abadi bagi orang tua mereka yang juga masuk surga. Mereka juga akan menjadi obyek untuk mewujudkan
perasan terlembut abadi bagi kedua orang tua yaitu kecintaan kepada anak dan
bersenda gurau bersama mereka.Karena memang segala sesuatu yang indah dan
menyenangkan dapat ditemukan di dalam syurga.
Alangkah
bahagianya seorang mukmin yang ikhlas ketika diuji dengan meninggalnya anak
mereka sebelum usianya baligh sebab nabi saw telah bersabda,
“Tidaklah
seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya, yang belum baligh,
kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam syurga dengan rahmat yang Allah berikan kepadanya.”
(HR. Bukhari)
Dalam
riwayat yang lain, dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَمُوتُ لِمُسْلِمٍ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَيَلِجُ النَّارَ
إِلاَّ تَحِلَّةَ الْقَسَمِ
“Jika ada seorang muslim yang tiga anaknya meninggal,
maka dia tidak akan masuk neraka. Kecuali karena membenarkan sumpah.” (HR.
Muslim)
Yang dimaksud
“membenarkan sumpah”: membenarkan firman Allah di surat Maryam:
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا
“Tidak ada satupun diantara kalian, kecuali dia akan
melintasi neraka.” (QS. Maryam/19: 71)
Dalam riwayat yang
lain dinyatakan,
لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ
Tidak harus tiga,
dua anak yang meninggal sebelum baligh juga bisa menjadi pelindung bagi orang
tuanya pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu Nabi saw bersabda,“Jika ada seorang muslim yang ditinggal mati tiga
anaknya yang belum baligh maka anak itu akan menjadi tameng untuk orang tuanya dari
neraka.” Kemudian ada sahabat yang bertanya, “Bagaimana jika dua
orang?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab,
“Meskipun yang mati cuma dua anak.”
Allah Azza wa
Jalla juga akan memberi penghargaan kepada seorang mukmin, berupa pertemuan di
syurga dengan anak cucunya
sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآأَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [Ath-Thur/52 :21].
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآأَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. [Ath-Thur/52 :21].
Ayat diatas
menerangkan bahwa iman dan amal sholeh menjadi syarat berkumpulnya satu
keturunan didalam syurga, sehingga meskipun setiap anak dilahirkan fitrah
(islam) namun dia tidak akan mampu menolong orang tuanya yang kafir atau
musyrik
Bagaimana dengan anak-anak orang musyrik yang
meninggal sebelum baligh, Terdapat hadits shahih dari Rasullah shallallahu ’alaihi wasallam, ketika
ditanya tentang nasib anak-anak orang musyrik, beliau menjawab:
الله أعلم بما كانوا عاملين
“Allah Maha Mengetahui tentang apa yang mereka
perbuat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Menurut penjelasan
sebagian ulama tentang hadits ini, artinya Allah akan menampakkan apa yang Ia
ketahui tentang nasib anak-anak tersebut di hari kiamat kelak. Mereka akan
diuji dengan pertanyan, sebagaimana pengujian terhadap ahlul fathrah atau semacam mereka.
Jika mereka bisa menjawab pertanyaan tersebut, mereka akan masuk surga. Jika
mereka tidak bisa menjawab, mereka akan masuk neraka.
Allohu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar