Selasa, 06 Desember 2011

PENYIMPANGAN DALAM SYAHADATAIN (Bagian kedua)

 بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Tidak diragukan lagi bahwa keyakinan menentukan sikap seseorang, maksudnya sikap seseorang dalam kehidupan sehari-harinya akan ditentukan oleh keyakinanya, untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh berikut ini :
1. Kenapa sikap orang berbeda-beda walaupun agamanya sama ?
2. Kenapa sama-sama ustadz bahkan lulusan pondok pesantrennya sama tapi 
    akhlaknya berbeda? 
3. Kenapa ada orang tua yang mengizinkan anaknya pindah agama dan 
    adapula yang tidak, padahal orang tua tersebut sama-sama islam ?  
4. Kenapa orang miskin ada yang mau pindah agama karena diberi uang  dan 
   ada juga yang tidak mau ??? 

Berarti ada sesuatu yang menyebabkan munculnya sikap / perilaku / ahlak seseorang ? iya apa betul ? sesuatu itu bernama keyakinan (Iman)

Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya bahwa Al-Wala' merupakan bukti pengamalan dari keyakinan terhadap     لاَ إِلهَ إِلاَّ الله  yang melahirkan sikap TAAT yakni Taat terhadap perintah-perintah Allah swt, Taat kepada perintah-perintah Rosululloh SAW dan Ulil amri minkum (Kholifah)

Iman (keyakinan) harus diamalkan melalui pembuktian TAAT, pembuktian taat bernilai TAQWA karena itu pembuktian iman (TAAT) lebih sulit daripada membicarakanya, karena Allah SWT pasti akan menguji kita, firman Allah Ta'ala :
الم ﴿١﴾ أَحَسِبَ النّاسُ أَن يُترَكوا أَن يَقولوا ءامَنّا وَهُم لا يُفتَنونَ
(1) Alif laam miim. (2) "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ""Kami telah beriman"", sedang mereka tidak diuji lagi?"QS. Al-Ankabut (29) : 1- 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar