Adakah
keindahan yang belum pernah dilihat oleh mata ? adakah kebahagiaan yang belum
pernah dirasakan oleh hati ? adakah kesenangan yang tiada batasnya ? itulah
Jannah (syurga) yakni kampung halaman terakhir dengan taman-taman dan sungai
serta segala keindahan dan kenikmatan yang belum pernah dilihat mata, tak
pernah didengar telinga dan tak pernah terbayang dibenak siapa pun (manusia),
bacalah firman Allah Ta’ala berikut ini :
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ
قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٧)
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang
menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka
kerjakan. QS. As-Sajdah (32) : 17. (HR. al-Bukhari no. 3244)
Dalam hadits yang shahih dari seorang
sahabat yang mulia, Shuhaib bin Sinan radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah Ta’alaBerfirman:
“Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan
(dari kenikmatan surga)? Maka mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan
wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan
menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah Membuka
hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak
pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat
(wajah) Allah Ta’ala”.
Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca
ayat
{لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ}
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang
terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka
tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya” (QS Yunus:26).
HR Muslim dalam “Shahih Muslim”
(no. 181).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan Do’a sebagai berikut,
أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ
إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ
[As-aluka ladzdzatan
nazhor ila wajhik, wasy-syauqo ilaa liqo’ik] “Aku meminta kepada-Mu (ya
Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta
kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)…” HR An Nasa-i
dalam “As Sunan” (3/54 dan 3/55), Imam Ahmad dalam “Al Musnad” (4/264), Ibnu Hibban
dalam “Shahihnya” (no. 1971) dan Al Hakim dalam “Al Mustadrak” (no. 1900),
dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al Hakim, disepakati oleh Adz Dzahabi dan Syaikh
Al Albani dalam “Zhilaalul jannah fii takhriijis sunnah” (no. 424).
Di
antara kenikmatan di surga yang lainya adalah :
[1]. Merasakan
nikmatnya sungai susu, arak, dan madu,
Firman Allah Ta’ala:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ
فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ
طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ
مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ
هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ (١٥)
(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang
dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai
dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi
peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. (Muhammad/47 : 15).
[2]. Mendapatkan
isteri yang masih belia dan berumur sebaya,
Firman Allah Ta’ala :
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١)حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا
(٣٢)وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (٣٣)
”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa
mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis
remaja yang sebaya. (An Naba/78 : 31-33).
Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata : telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Thariq dari Mis’adaah bin Ilyasa
‘ dari Sa’id bin Abu ‘Arubah dari Qatadah dari Sa’id bin
Musayyab dari Aisyah Radhiyallahu anha, bahwasanya Rasulullah didatangi
oleh nenek dari kaum Anshar seraya berkata : “ Wahai Rasulullah, doakanlah
aku agar masuk Surga. Maka Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya
Surga tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Setelah itu Rasulullah
pergi untuk menunaikan shalat, lalu Beliau pergi ke tempat
‘Aisyah . Maka ‘Aisyah berkata : Wanita tadi telah menemukan kesusahan
akibat perkataanmu. Rasulullah bersabda : “Demikianlah keadaanya, sesungguhnya
apabila Allah memasukkan mereka ke dalam surga, niscaya akan diubah menjadi
perawan.”
“Dan di dalam Surga itu ada
bidadari-bidadari yang bermata jeli. Laksana mutiara yang tersimpan baik.”(Qs.
Al Waaqi’ah : 22-23)
“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan
kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.
(Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.”(Qs. Al Waaqi’ah :35-38).
[3]. Hubungan Biologis di Surga
Bazar berkata : telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ma’mar dari Abu Abdurrahman bin Yazid dari Abdurrahman bin
Ziyad dari Ammarah bin Rasyid dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata :
Rasulullah ditanya : “Apakah para penghuni Surga melakukan hubungan seksual
dengan isteri-isteri mereka ? Rasulullah menjawab : “Benar, mereka melakukannya
dengan alat kelamin yang tak pernah kendur dan syahwat yang tak pernah
berhenti.” Dalam hadist lain disebutkan : “Seorang mukmin di surga
akan diberi kekuatan seratus orang” dan sesungguhnya penghuni surga apabila
selesai melakukan hubungan suami istri, maka istri-istri mereka kembali
perawan.
[4]. Pakaian dan perhiasan di Surga
“Mereka memaikai pakaian sutra tebal dan
dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan
memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Qs. AL Insaan : 21)
Diriwwayatkan oleh Harmalah dari Ibnu Wahb dari
Umar, bahwasanya Darraj (Abu Sammah) menceritakan kepadanya dari Abu Haitsam
dari Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya
seseorang di Surga akan bertelekan selama tujuh puluh tahun sebelum ia
bergerak. Lalu istrinya datang kepadanya dan menepuk bahunya, iapun
memandangi istrinya dan tampak olehnya mukanya di dahi istrinya lebih jelas daripada
cermin. Dan sesungguhnya mutiara yang paling kecil yang dipakai istrinya dapat
menerangi apa yang ada di antara timur dan barat. Lalu istrinya menyalaminya
dan ia pun menjawab salam salam itu seraya bertanya : Siapakah anda?
Istrinya menjawab: “Akulah tambahan.” Dan sesungguhnya istrinya itu
memakai tujuhpuluh pakaian, dan pakaian yang paling rendah sama seperti kaca ,
pandanagannya menembus hingga ia dapat melihat sum-sum istrinya itu dari balik
pakaiannya. Dia memakai pula mahkota. Dan mutiara yang paling kecil pada
mahkota itu dapat menerangi apa yang ada diantara timur dan barat.”
[5]. Kehidupan Abadi tanpa kesusahan
Dari Ibnu
Umar ra:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n عَنِ الْجَنَّة: كَيْفَ هِيَ؟ قَالَ: مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَحْيَى لاَ يَمُوتُ، وَيَنْعَمُ لاَ يَبْأَسُ، وَلاَ تَبْلَى ثِيَابُهُ، وَلاَ يُبْلَى شَبَابُهُ. قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ بِنَاؤُهَا؟ قَالَ: لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ، وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، مِلاَطُهَا مِسْكٌ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ، وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ.
Rasulullah n ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam tahqiq Misykatul Mashabih)
[6]. Penghuni
Surga memperoleh apa yang ia inginkan dan apa yang ia minta.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (QS. Fushshilat: 31)
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (QS. Fushshilat: 31)
Di
dalam Surga terdapat segala yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan di dalam Surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. az-Zuhruf : 71)
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Dan di dalam Surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. az-Zuhruf : 71)
Semoga
Allah Ta’ala memasukkan kita ke dalam Surga-Nya dan
mengaruniakan kepada kita nikmat-Nya yang teragung, yaitu, memandang
wajah-Nya Ta’ala. Aamiin.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar